Sabtu, 28 Maret 2009

Kebangkitan Islam Asia Tenggara

Kebangkitan Islam Asia Tenggara

Pada dasarnya kebangkitan Islam di abad ke-19 hingga 21 adalah sebuah fenomena global. Seiring dengan adanya interaksi dengan peradaban Barat di abad ke-18, umat Islam menyadari keterbelakangan peradabannya. Interaksi tersebut berlanjut menjadi media refleksi dan digunakan sebagai kesempatan untuk mempelajari peradaban Barat. Kehendak baik itu tecermin dari kemauan mendialogkan doktrin agama dengan modernitas Barat. Dialog tidak mengandung arti bahwa umat Islam tengah “memaksakan” doktrin agamanya untuk menerima modernitas, melainkan membaca ulang doktrin agama dengan pisau analisa modernitaas…

Dengan begitu penerimaan terhadap demokrasi atau modernisasi politik umpamanya, bukanlah “pemerkosaan semiotik” terhadap kitab suci, yang mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok yang bersifat pragmatis. Modernitas diterima sebagai milik sendiri lantaran dalam doktrin Islam banyak ayat-ayat al-Quran yang sejalan dan selaras dengan nilai-nilai modern. Dapat disimpulkan bahwa kebangkitan Islam terkait dengan proses take and give dengan peradaban Barat.

Empat Model Gerakan

Satu hal yang harus diingat, kebangkitan Islam tidak semata-mata terinspirasi oleh kemajuan peradaban Barat. Hans-Dieter Evers dan Sharon Siddique mencatat ada empat model gerakan yang melatarbelakangi kebangkitan Islam. Pertama, gerakan penolakan atas rasionalisasi, yaitu penolakan atas demistifikasi dunia. Kedua, gerakan sebagai sebuah usaha untuk mengatasi tekanan-tekanan modernisasi. Ketiga, gerakan anti imperialis dan hegemoni. Keempat, gerakan pembaruan yang merupakan doktrin agama itu sendiri (1993).

Kebangkitan Islam yang dilatari oleh faktor pertama hingga ketiga bisa dikatakan sebagai respon negatif terhadap modernitas Barat. Kebangkitan Islam dimaknai sebagai resistensi identitas, dimana Barat yang diasumsikan sebagai pemilik modernitas terlalu mendominasi dan memonopoli kebenaran. Oleh sebab itu, kebangkitan Islam dalam konteks semacam ini adalah sikap yang reaktif. Sebab resistensi tersebut dilakukan dengan menyertakan sentimen identitas, sehingga subjektivitasnya lebih memainkan peran, ketimbang sebagai sebuah representasi objektif.

Berbeda dengan ketiga model gerakan yang sudah dijelaskan di awal, model yang keempat lebih merupakan determinasi doktrinal dan sejarah. Senada dengan hal ini John L Esposito mencatat, bahwa kebangkitan Islam di Asia Tenggara dewasa ini bukan sebagai reaksi terhadap modernitas Barat, melainkan sebagai bagian tak terpisahkan dari proses pembaruan yang selalu muncul, yang menunjukkan keberlangsungan tradisi Islam dalam sejarah (1983). Hal itu menjelaskan bahwa kebangkitan Islam adalah sebuah dorongan dan dinamika internal. Dari kerangka berpikir ini, kebangkitan Islam di Asia Tenggara dapat dilihat sebagai sebuah wacana alternatif dunia Islam, ketimbang sebagai ancaman bagi Barat—juga bukan sebagai ancaman bagi umat Islam sendiri, sebab kebangkitan itu berlandas pada tradisi Islam.

Penjelasan yang senada dengan Esposito disampaikan oleh Azyumardi Azra, cendekiawan muslim yang banyak diundang ke negara-negara Barat untuk menjelaskan tentang “Islam moderat”. Menurut Azyumardi salah satu sumber optimisme kalangan pengamat luar tentang kebangkitan Islam di Asia Tenggara pada umumnya didasarkan pada pengamatan mereka tentang “watak” atau “karakteristik” Islam di kawasan ini. Mereka melihat Islam di Asia Tenggara mempunyai watak atau karakteristik yang khas, yang berbeda dengan Islam di kawasan lain, khususnya di Timur Tengah. Karakteristik terpenting Islam di Asia tenggara itu, misalnya, memiliki watak yang lebih damai, ramah, dan toleran (2000).

Berlangsung Damai

Watak Islam seperti itu diakui banyak pengamat, diantaranya Thomas W Arnold. Dalam bukunya, The Preaching of Islam—sebagaimana dikutip oleh Azyumardi—Arnold menyimpulkan bahwa penyebaran dan perkembangan historis Islam di Asia Tenggara berlangsung secara damai (2000). Berbeda halnya dengan penyebaran Islam di sebagian besar wilayah Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika yang biasa disebut sebagai fath atau futuh, yakni pembebasan, yang dalam praktiknya sering melibatkan kekuatan militer. Meskipun futuh di kawasan-kawasan yang disebutkan tadi tidak selamanya berupa pemaksaan penduduk setempat untuk memeluk Islam. Sebaliknya, menurut Azyumardi, penyebaran Islam di Asia Tenggara tidak pernah disebut sebagai futuh yang disertai kekuatan militer (2000).

Karakter yang toleran inilah yang membuat Islam di Asia Tenggara tidak memusuhi peradaban Barat. Kolonialisme dan imperialisme Barat terhadap masyarakat Asia Tenggara tidak membuat umat Islam menutup diri untuk berdialog dengan peradaban Barat. Imperialisme adalah sisi jahat peradaban Barat yang tidak bisa ditolerir, sedangkan demokrasi adalah sisi “cantik” peradaban Barat yang layak diapresiasi. Oleh karena itu bagi Esposito, Islam di Asia Tenggara memang cukup prospektif dan diperkirakan akan muncul menjadi kawasan alternatif bagi kebangkitan Islam (1997). Pada masa dimana Islam telah diidentikkan dengan radikalisme dan dianggap tidak cocok dengan demokrasi, Indonesia dan Malaysia telah mampu menepis stereotip semacam itu. Meskipun penilaian Esposito ini diungkapkan sebelum munculnya dugaan kuat adanya jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di Indonesia, dan terlepas dari kontrovesi ada-tidaknya JI, namun penilaian Esposito ini mencerminkan keterpesonaan pengamat Barat terhadap kemampuan umat Islam di Asia Tenggara dalam mendialogkan doktrin Islam dengan masalah modernitas.(CMM)

1 komentar:

  1. DEKLARASI PERANG PENEGAKKAN DINUL ISLAM
    DISELURUH DUNIA
    Bismillahir Rahmanir Rahiim
    Dengan Memohon Perlindungan dan Izin
    Kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
    Rabb Pemelihara dan Penguasa Manusia,
    Raja Manusia yang Berhak Disembah Manusia.
    Rabb Pemilik Tentara Langit dan Tentara Bumi


    Pada Hari Ini : Yaumul Jum'ah 6 Jumadil Akhir 1436H
    Markas Besar Angkatan Perang
    Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    Mengeluarkan Pengumuman kepada
    1. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Afrika
    2. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Eropa
    3. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia
    4. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia Tenggara
    5. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Amerika
    6. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Australia
    7. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Utara
    8. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Selatan
    9. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) diseluruh Dunia

    PENGUMUMAN DEKLARASI PERANG SEMESTA
    Terhadap Seluruh Negara yang Tidak
    Menggunakan Hukum Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah SAW.
    Perang Penegakkan Dinuel Islam ini Berlaku disemua Pelosok Dunia.

    MULAI HARI INI
    YAUMUL JUM'AH 6 JUMADIL AKHIR 1436H
    BERLAKULAH PERANG AGAMA
    BERLAKULAH PERANG DINUL ISLAM ATAS DINUL BATHIL
    BERLAKULAH HUKUM PERANG ISLAM DISELURUH DUNIA
    MEMBUNUH DAN TERBUNUH FISABILILLAH

    "Dan BUNUHLAH mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan USIRLAH mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.”
    (Q.S: al-Baqarah: 191-193).

    BUNUH SEMUA TENTARA , POLISI, INTELIJEN , MILISI SIPIL ,HAKIM DAN
    BUNUH SEMUA PEJABAT SIPIL Pemerintah Negara Yang Memerintah dengan Hukum Buatan Manusia (Negara Kufar).

    BUNUH SEMUA MEREKA-MEREKA MENDUKUNG NEGARA-NEGARA KUFAR DAN MELAKUKAN PERMUSUHAN TERHADAP ISLAM.
    JANGAN PERNAH RAGU MEMBUNUH MEREKA sebagaimana mereka tidak pernah ragu untuk MEMBUNUH, MENGANIAYA DAN MEMENJARAKAN UMMAT ISLAM YANG HANIF.

    INTAI, BUNUH DAN HANCURKAN Mereka ketika mereka sedang ada dirumah mereka jangan diberi kesempatan lagi.
    GUNAKAN SEMUA MACAM SENJATA YANG ADA DARI BOM SAMPAI RACUN YANG MEMATIKAN.

    JANGAN PERNAH TAKUT KEPADA MEREKA, KARENA MEREKA SUDAH SANGAT KETERLALUAN MENENTANG ALLAH AZZIZUJ JABBAR , MENGHINA RASULULLAH SAW, MENGHINA DAN MEMPERBUDAK UMMAT ISLAM.
    BIARKAN MEREKA MATI SEPERTI KELEDAI KARENA MEREKA ADALAH THOGUT DAN PENYEMBAH THOGUT

    HANCURKAN LULUHKAN SEMUA PENDUKUNG PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA KUFAR
    DARI HULU HINGGA HILIR

    HANYA SATU UNTUK KATA UNTUK BERHENTI PERANG,
    MEREKA MENYERAH DAN MENJADI KAFIR DZIMNI.
    DAN BERDIRINYA KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH.
    KHALIFAH IMAM MAHDI.

    Kemudian jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
    Maha Penyayang.

    Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.
    Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
    maka tidak ada permusuhan (lagi),
    kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
    Al-Baqarah : 192-193

    SAMPAIKAN PESAN INI KESELURUH DUNIA,
    KEPADA SEMUA ORANG YANG BELUM TAHU ATAU BELUM MENDENGAR

    MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
    PANGLIMA ANGKATAN PERANG PANJI HITAM
    Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh

    BalasHapus

tinggalkan pesan ya..

all of this only for you

 

Subscribe in a reader